Hari ini akhirnya saya bisa terbangun dari tempat tidur setelah saya panas dingin selama kurang lebih 2 hari ini. Satu hal yang saya rindukan, saya rindu menulis dalam blog sederhana ini sobat. Karena selama 2 hari itu saya dilarang untuk menggunakan laptop saya sebelum sembuh.
Kembali ke judul dalam artikel kali ini yaitu Kelakuan Bodoh Saya Saat Pertama Kali Belajar Linux atau lebih tepatnya Kesalahan saya, ini hanya berupa curhatan (curhat terus bro :D ) saya aja pada saat dulu belajar linux sobat. Yah, dulu saya memiliki beberapa kelakuan bodoh yang sungguh merugikan saya sendiri, dan semoga sobat jangan pernah merasakan apa yang saya rasa ini setelah baca artikel ini.
Berikut ini kebodohan saya saat belajar linux yang tidak pernah terlupakan seumur hidup saya.
- Khilaf Dalam Membagi Partisi
- Bertanya Tapi Kurang Baik Dalam suatu Komunitas
- Ngoprek Desktop Berlebihan Hingga Error
- Ada Hikmah Dari Semua Kebohohan Saya Itu
Akan saya ceritakan satu persatu dalam tulisan ini sobat.
1. Salah Membagi Partisi
Ini adalah kesalahan paling fatal yang saya lakukan, kenapa demikian ? Ya, karena pada saat itu dalam partisi yang saya salah bagi itu ada data tugas saya yang akan dikumpulkan keesok harinya sobat.
![]() |
Ceritanya begini, saya pada saat itu telah mendownload Garuda OS (kurang lebih sizenya 4 Gb) karena dari bisikan beberapa sumber distro yang satu ini keren, dan dari namanya aja indonesia banget kan sobat. Dan setelah mendownload dengan rasa tidak sabar saya lagsung mencobanya pada komputer saya. Dengan Perasaan senang tiada tara (saat itu) saya langsung menginstall distro keren tersebut, dan ternyata tampilan pembagian partisinya sedikit berbeda dengan ubuntu.
Tapi dengan keberanian yang berlebihan (padahal ragu-ragu) saya tetap putuskan untuk mencoba menginstallnya, dan alhasil Garuda OS pun telah terinstall pada komputer saya sobat, tapi saya mencari data saya kok gak ada. Dengan rasa cemas, saya langsung panik sobat. Saya baru berfikir, berarti tadi partisi "Data" yang saya korbankan, bukan partisi "System" dan ternyata saya format ulang harddisknya :( .
Untungnya (masih untung juga rupanya) saat itu guru saya mau memberikan tenggang waktu 3 hari untuk saya membuat ulang tugas saya dengan ketentuan saya tidak bisa dapat nilai penuh. Yah, apa boleh buat kan ini kesalahan dan keteledoran saya sendiri.
Kesimpulan: usahakan jika dalam satu kebingungan jangan seperti saya memaksakan diri dan akhirnya menjadi satu kesalahan fatal. Coba Pelajari Lebih lanjut dahulu, atau bisa mencobanya dengan menggunkan virtual. Atau kalau bisa datanya di backup terlebih dulu.
2.Bertanya Tapi Kurang Baik
Yah, karena waktu itu saya masih newbie (sekarangpun masih newbie) saya bertanya dengan salah satu pengguna linux senior, tapi pertanyaan saya yang sulit dipahami (kurang baik) sehingga membuat si penjawab seperti enggan menjawab dengan baik.
![]() |
Contoh kasus:
Dalam contoh ini saya mebuat sebuah thread dalam sebuah komunitas.
Ada yang bisa ngajarin saya linux ?
Dengan bertanya seperti diatas saya yakin yang menjawab thread itu setengah hati, dan biasanya akan menjawab dengan singkat.
Google aja !!
Saya yakin, jika mendapat jawaban seperti ini, pasti akan merasa kurang puas kan, coba pertanyaan diganti lebih sopan seperti ini.
Akang disini salam kenal sebelumnya, saya baru belajar linux, jadi lebih baik saya mulai dari mana yah..??terima kasih sebelumnya..
Saat sekarang saya baru sadar, seharusnya sebelum bertanya saya harus membuat pertanyaan sebaik mungkin, agar sipenjawab dapat menjawab dengan sebaik mungkin juga sobat. Dan seharusnya ketika kita telah mendapatkan apa yang kita ingin ketahui, jangan lupa untuk berterima kasih. Karena tidak menutup kemungkinan kita akan bertanya kembali di kemudian hari.
Saya yakin sobat linuxer sekalian pasti sangat memanfaatkan sosial media seperti facebook (yang sering saya gunakan), tapi saya berharap sekali tidak seperti saya dulu yang bertanya tidak menggunakan bahasa yang baik.
O ya, satu lagi saya pernah bersalah sekali dengan salah satu senior saya di kanal-irc yang sewaktu itu saya bertanya seperti ini.
Ada yang tau aplikasi untuk print photo menjadi 3x4 atau sebagainya ?
Dengan baik, ada yang menjawab seperti ini, bla-bla.. Yang jelas menjawab pertanyaan saya dengan baik, tapi saya malah menjawab seperti ini.
Terima kasih akang bla-bla, (tapi dengan mengejek nama sipenjawab)
Jujur si penjawab saya rasa langsung sakit hatinya, dan lantas berkata seperti ini.
Sudah dibantuin malah ngejek.
Saya saat itu langsung tidak enak hati, saya langsung meminta maaf sebanyak-banyaknya dengan akang sipenjawab tersebut, saya baru sadar kalau bercanda saya kelewatan dan diluar batas, dan tidak seharusnya saya lakukan.
Kecuali sobat telah akrab dengan sipenjawab, dan emang sudah terbiasa ejek mengejek satu sama lain. Karena kejadian di kanal-irc tersebut saya jadi sedikit enggan nongkrong di kanal-irc tersebut sobat. Lagi-lagi akibat kebodohan saya sendiri.
3.Ngoprek Berlebihan
Ingat saat itu saya baru kenal dengan effect compiz sobat, dan karena itu saya mencoba semua effect compiz, sampai-sampai error. Mungkin hal ini sudah biasa yang jadi masalah tuh pada saat error dan error parah kan gak mau masuk desktop tuh.
Nah, saat itulah penyesalan sobat, karena saya baru saja mendownload 3 iso (dvd1,dvd2,dvd3) debian 5 yang mau saya pelajari, dan per file iso bisa sampai 4Gb, kalau gak salah. Nah, saat itu saya langsung install ulang saja karena error sobat, jadi datanya hilang semua lagi deh :( .
Yang jadi masalah paling penting ialah, itu debian buat saya belajar untuk keperluan lomba LKS pada waktu itu. Heh, jadi terpaksa deh download ulang dengan nyari wifi-id di telkom terdekat. Jadi nambah kerjaan aja.
4. Intinya Ada Hikmah
Tapi, jika saya berfikir positif maka baru kelihatan bahwa dari setiap kejadian ataupun kebodohan yang saya lakukan selalu ada hikmah dan terus menambah pengalaman saya, agar saya bisa lebih dewasa dalam membuat keputusan dan terus berhati-hati saat bermain dengan data. Usahakan Di back-up terlebih dahulu.
![]() |
Seperti pepatah atau kata-kata yang sering saya ingat, "Pengalaman adalah Guru Terbaik". Jadi kita jangan berhenti belajar linux hanya karena satu atau dua hal yang membuat kita putus asa, terus mencoba dan tetap semangat, maka kita akan lebih dan lebih setiap waktu.
Jika sobat ada yang ingin ditambahkan menurut pengalaman sobat sendiri, coret-coret aja di komentar. Saya yakin dalam artikel dalam blog ini penuh kekurangan, saya menerima kritik serta saran yang membangun dari sobat sekalian.
Semoga Bermanfaat... ^_^



